UPS (Uninterruptible Power Supply) adalah perangkat yang digunakan untuk melindungi peralatan elektronik dari pemadaman listrik, fluktuasi tegangan, dan masalah kelistrikan lainnya. UPS menghubungkan baterai ke sumber daya untuk menyediakan daya ke peralatan sebagai sumber daya cadangan, guna mempertahankan pengoperasian normal peralatan jika terjadi gangguan daya utama. UPS tidak hanya menyediakan energi cadangan, tetapi juga memiliki fungsi lain untuk memastikan keamanan dan keandalan peralatan. Artikel ini akan memberikan pengantar terperinci tentang fungsi catu daya tak terputus UPS dan lima struktur topologinya.
Pertama, UPS uninterruptible power supply memiliki fungsi energi cadangan. Ketika catu daya utama terputus, UPS dapat secara otomatis beralih ke daya baterai untuk mempertahankan pengoperasian normal peralatan. Ini berarti bahwa bahkan tanpa sumber daya utama, peralatan tidak akan berhenti bekerja, sehingga terhindar dari masalah seperti kehilangan data, kerusakan peralatan, atau gangguan produksi yang disebabkan oleh pemadaman listrik.
Kedua, UPS juga memiliki fungsi pengaturan daya. Fluktuasi tegangan, lonjakan, atau masalah kelistrikan lainnya pada catu daya utama dapat menyebabkan kerusakan atau malfungsi pada peralatan. UPS dapat menjaga tegangan dan frekuensi catu daya dalam rentang yang ditetapkan melalui fungsi stabilisasi dan penyaringan tegangan untuk memastikan pasokan daya yang stabil bagi peralatan.
Ketiga, UPS memiliki fungsi proteksi kesalahan. UPS tidak hanya dapat mendeteksi masalah pada catu daya utama, tetapi juga mendeteksi kesalahannya sendiri. Begitu masalah terdeteksi pada catu daya utama atau catu daya itu sendiri, UPS akan segera beralih ke sumber energi cadangan untuk menghindari kerusakan lebih lanjut. Selain itu, UPS juga dapat memberikan proteksi kelebihan beban, proteksi hubung singkat, proteksi suhu berlebih, dan fungsi lainnya untuk memastikan pengoperasian peralatan dan UPS itu sendiri secara aman dan andal.
Keempat, UPS memiliki fungsi pemantauan dan pencatatan kualitas daya. UPS dapat memantau tegangan, frekuensi, bentuk gelombang, dan parameter lain dari catu daya utama serta mencatatnya. Data ini dapat digunakan untuk menganalisis masalah kualitas daya di jaringan listrik, konsumsi energi peralatan, dan kondisi beban, dll., yang menjadi dasar untuk pemeliharaan peralatan dan peningkatan jaringan listrik.
Terakhir, UPS juga memiliki kemampuan pemantauan dan kontrol jarak jauh. Dengan menghubungkan ke jaringan atau media komunikasi lainnya, administrator dapat memantau status UPS, parameter daya, dan pengoperasian peralatan dari jarak jauh. Hal ini memungkinkan administrator untuk segera mengidentifikasi masalah dan mengambil tindakan. Selain itu, pemantauan jarak jauh juga dapat mencapai manajemen efisiensi energi dan pengurangan emisi hemat energi dengan menjadwalkan waktu hidup/mati UPS secara cerdas.