Offline UPS: Offline UPS memisahkan baterai dari inverter, dan inverter bertanggung jawab untuk mengubah daya listrik utama menjadi daya AC untuk memasok peralatan. Ketika daya listrik utama terputus, offline UPS akan segera beralih ke mode bertenaga baterai. Waktu konversi offline UPS relatif lama, biasanya berkisar dari beberapa detik hingga puluhan detik. Offline UPS biasanya digunakan untuk perangkat yang tidak memerlukan kualitas daya tinggi, seperti komputer rumah, printer, dll.
UPS cadangan: UPS cadangan secara langsung menyediakan daya AC ke peralatan yang terhubung ke beban. Saat daya hilang, UPS cadangan akan mengubah posisi sakelar transfer. Ini menghubungkan beban ke jalur cadangan baterai. UPS cadangan
Baterai UPS cadangan terisi daya saat daya AC tersedia. Dalam hal ini, daya AC langsung dimasukkan ke dalam sirkuit beban, sementara baterai UPS cadangan diisi daya melalui sirkuit penyearah.
UPS interaktif daring: UPS interaktif daring secara struktural mirip dengan UPS cadangan. Satu-satunya perbedaan di antara keduanya adalah interaksi saluran mencakup pengatur tegangan otomatis beserta filter EMI dan RFI. Pengatur tegangan otomatis menghilangkan fluktuasi tegangan sekaligus menekan fluktuasi tegangan. Singkatnya, UPS, sebagai sistem perlindungan daya kritis, sangat penting dalam memastikan pengoperasian normal peralatan kritis, melindungi keamanan data, dan meningkatkan kelangsungan bisnis. Berbagai jenis UPS memiliki kinerja dan skenario aplikasi yang berbeda, dan pengguna harus memilih produk UPS yang tepat sesuai dengan kebutuhan mereka sendiri.
1. Periksa secara visual hambatan pada catu daya tak terputus UPS dan peralatan baterai (atau penyimpanan energi lainnya), dan dinginkan area di sekitarnya dengan tepat. 2. Pastikan bahwa...
Uninterruptible Power Supplies (UPS) memainkan peran penting dalam memastikan pasokan daya yang berkelanjutan dan dapat diandalkan untuk perangkat elektronik penting. Ketika berbicara tentang UPS...